Sumber gambar : http://instantpot.com
Pernahkah
teman-teman menjemur kain/ pakaian? Pernah bukan? Lalu, apa yang kalian lakukan
pada pakaian tersebut ketika dijemur? Apakah kalian merentangkannya? Kapan
kalian menjemur pakaian tersebut? Ketika mendung, ketika hujan, atau ketika
panas? Ya, kapanpun kalian menjemur kain/ pakaian tersebut tidak menjadi
masalah. Akan tetapi, kalian pasti akan lebih memilih menjemur pakaian di bawah
terik sinar Matahari daripada di tempat yang teduh bukan?
Nha, dalam kehidupan sehari-hari,
seperti halnya menjemur pakaian, banyak sekali peristiwa penguapan yang dapat
kita jumpai. Contoh lain peristiwa penguapan tersebut adalah air yang tumpah di
atas meja lama kelamaan kering, lantai yang dipel dengan kain basah kering
dengan sendirinya, air yang ada di permukaan kulit kita setelah mencuci tangan akan
kering dengan sendirinya tanpa diusapkan pada kain dan masih banyak lagi.
Lalu, mengapa peristiwa penguapan
tersebut dapat terjadi? Berdasarkan teori partikel, air terdiri dari
molekul-molekul cair yang bergerak (dengan tidak sangat bebas; pada zat padat
molekul hanya dapat bervibrasi). Apabila
zat cair, katakanlah air, mendapatkan kalor, maka, air tersebut akan
mendapatkan energi. “Ingat bahwa kalor merupakan energi”. Karena air memperoleh
energi, maka molekul-molekul zat cair (air) tersebut akan bergerak lebih cepat
dan semakin cepat (energi kinetik). “Ingat bahwa energi dapat dikonversi ke
dalam bentuk energi lain” (Bagian Hukum Termodinamika I) Jadi sangat mungkin apabila
energi kalor/ panas diubah menjadi energi gerak (kinetik).
Ingatlah kembali perubahan-perubahan
energi yang terjadi pada beberapa peralatan rumah! Pada kipas angin, akan
terjadi perubahan energi dari listrik menjadi gerak. Lalu pada setrika listrik
akan terjadi perubahan energi dari listrik menjadi panas.
#“Kembali lagi pada molekul-molekul
air.”#
Apabila molekul-molekul air yang
bergerak lebih cepat berada di permukaan, maka molekul tersebut dapat
meninggalkan zat cair. Hal tersebutlah yang disebut dengan penguapan (air, zat
cair, menjadi uap). Oleh karena hal tersebut, kita sering menuliskan rumus
kimia dari uap air (gas) sama dengan rumus kimia dengan air (cair/ liquid)
sebagai H2O.
Lantas, apakah pada zat cair harus
memerlukan suhu sebesar seratus derajad celcius untuk menguap? Bagaimana
tanggapan kalian? Em,... tentu saja tidak ya,... Coba kalian perhatikan atau
lakukan penetesan alkohol pada kulit. Bukannya suhu badan (di kulit kalian)
tidak mencapai seratus derajad celcius? Akan tetapi, buktinya alkohol tersebut
dapat lenyap (menguap) jadi terasa dingin pula kulitnya. :he””
“Kembali ke kain/ pakaian yang
dijemur”
Mengapa kita menjemur pakaian dengan
cara dierentangkan? Ya,... tepat sekali. Tentu saja untuk mempercepat
penguapan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa untuk menguap, molekul suatu
zat cair harus meninggalkan permukaan zat cair tersebut. Nha, ketika
permukaannya semakin luas, bukankah permukaan zat tersebut juga semakin luas
dan semakin cepat meninggalkan permukaan karena tidak terperangkap lagi oleh
kain yang tertumpuk. Dengan kata lain, dalam satu waktu molekul yang
meninggalkan permukaan semakin banyak.
“Masih
kurang yakin?”
Cobalah
menuangkan air panas bertemperatur sama ke dalam piring yang permukaannya lebar
dan pada gelas yang permukaannya lebih kecil. Setelah beberapa menit, cobalah
mengukur suhu air pada kedua wadah tersebut. Nanti kalian akan mendapati bahwa
air yang berada di dalam gelas akan lebih panas (memiliki temperatur yang lebih
tinggi) dibandingkan dengan air yang berada pada piring. Ingat! Mengukur
temperaturnya pada saat yang bersamaan ya,... :)
Lantas,
apa lagi yang dapat kita lakukan untuk mempercepat penguapan?
Masih
ingat ketika kalian hendak meminum susu, teh, kopi, atau minuman panas lainnya?
Apa yang kalian lakukan? Bukankah kalian mencoba mendinginkannya dengan cara
meniup-niup air tersebut? Nha, peristiwa tersebut juga merupakan usaha untuk
mempercepat penguapan. Mengapa demikian? Karena ketika kita meniupkan udara di
permukaan zat panas, maka panas tersebut akan cepat hilang atau bayangkanlah
bergeser dan terbawa udara atmosfer, sehingga memperbolehkan panas lain yang
dibawa oleh molekul zat yang menguap tersebut tidak mengantre, sehingga dengan
segera juga langsung dapat tertiup dan hilang ke udara atmosfer.
“Menurut
kalian, apakah masih ada cara untuk mempercepat penguapan?”
Pernahkah
kalian membuka tutup botol alkohol? Apakah setelah beberapa jam alkohol dalam
botol tersebut terlihat berkurang? Ya, tentu saja. Lalu ke mana alkohol
tersebut menghilang? Padahal tidak dituang ke mana-mana dan tidak tumpah. Tentu
saja alkohol tersebut menguap. Lalu pada alkohol dalam botol yang tertutup
rapat, apakah dalam beberapa jam akan terlihat berkurang? Tidak bukan? Nha, hal
tersebut membuktikan bahwa dengan mengurangi tekanan permukaan, maka akan lebih
cepat terjadi penguapan.
“Masihkah
ada hal yang lain yang dapat kita lakukan untuk mempercepat penguapan selain dengan
hal-hal yang sudah disebutkan di atas?”
Ayo,
cobalah mengingat-ingat! :hi””
Jangan
lupa dengan satu hal ini yang mungkin setiap hari selalu dilakukan di rumah
kalian. Apakah itu? “Memasak” Ya, dalam memasak tentu saja kita akan memerlukan
yang namanya kalor. Pernah merebus air? Atau pernahkah kalian melihat/
mengamati orang merebus air? Hus,... bukan orangnya yang dilihat, tetapi air
yang direbus. Nha, dalam merebus air tersebut, kita juga dapat mengamati suatu
cara untuk mempercepat penguapan. Sediakanlah termometer untuk mengukur air
yang direbus mulai dari awal. Lama kelamaan temperatur yang tercatat pada
termometer akan naik sampai suhu tidak melebihi seratus derajad celcius. Ketika
temperatur air semakin tinggi, maka air tersebut akan cepat menguap. Iyakan?
Coba lihat ketika air tersebut mendidih pada temperatur tinggi! Terlihat uap
air bukan? Nha, karena itu terbukti bahwa dengan memanaskan suatu zat dapat
mempercepat penguapan.
Kesimpulan
: Untuk mempercepat penguapan, dapat dilakukan dengan cara memperluas
permukaan, meniupkan udara permukaan, mengurangi tekanan permukaan, dan melalui
pemanasan (penambahan kalor).
https://nugrahascience888.blogspot.com/
BalasHapusNaFaS NuSA ready beberapa macam tanaman karnivora nih. ☺☺☺ Monggo, silakan, bagi yang hendak mencoba atau menambah koleksi tanaman karnivora. Link sebagai berikut yak,... :
BalasHapus》Drosera Humpty Doo (TANAMAN HIDUP) - Drosera Merah - Humpty Doo Sundew
https://tokopedia.link/UlrzRQ2Hghb di toko NaFaS NuSA
》Filiformis Sundew (TANAMAN HIDUP) Drosera Filiformis Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/vIvetXnZqhb di toko NaFaS NuSA
》VFT Red Dentate - Venus Fly Trap Red Dentate - VFT Merah (Red)
https://tokopedia.link/dK9mUzTSIgb
》Drosera Indica - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/PpghL6fMPgb
》UG - Utricularia graminifolia (Daun Darat) - Grass Leaved Bladderwort
https://tokopedia.link/4dp1NckMPgb
》Omisa Sundew (Drosera Omisa) atau Gemmae Omisa Sundew
https://tokopedia.link/2MukJs2QKgb
》Drosera Capillaris L.L. - Tanaman Pemakan Serangga - Capillaris Sundew
https://tokopedia.link/hdA7w04LPgb
》Drosera Adelae - Adelae Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/cqowPDXBpgb
》Drosera Sessilifolia - Sessilifolia Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/6Ngnjf6QKgb
》Drosera Adelae Red - Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/VPBlxtzMPgb