Cahaya

 

Gambar Pelangi

Sumber : 1.bp.com

            Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang termasuk cahaya tampak sebagai gelombang tranversal, di mana cahaya dapat dipantulkan, dibiaskan, merambat lurus dan memiliki kecepatan merambat sebesat 300.000 km/s (tiga kali lebih cepat dari perambatan petir). 

 Gambar Petir

Sumber : dalmuji.files.com

            Kita dapat melihat bahwa cahaya merambat lurus dengan cara menyorotkan lampu senter pada malam hari yang gelap. Atau kita dapat pula melihat lampu sorot pada pasar malam. Bukankah cahaya yang dihasilkan pada kedua alat tersebut lurus? 

 Gambar Petir

Sumber : img.bosscdn.com

            Pada sistem tata surya kita, akibat cahaya yang merambat lurus adalah akan terbentuknya fenomena umbra (bayang-bayang inti) dan penumbra (bayang-bayang tambahan) saat terjadi gerhana.

 Sumber : img.tfd.com

 Sumber : google.com

            Selain merambat lurus, cahaya juga memiliki sifat dapat dipantulkan. Karena sifat cahaya yang dapat dipantulkan inilah, benda-benda maupun objek-objek di sekitar kita dapat dilihat. Pemantulan cahaya itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur/ difus/ tidak teratur. Pemantulan teratur terjadi pada objek yang memiliki permukaan datar, licin, ataupun mengkilap. Contohnya logam, cermin, lantai keramik dan lain sebagainya. Lalu pemantulan baur adalah pemantulan yang terjadi pada benda atau objek yang memiliki permukaan kasar (tidak licin dan mengkilap).

            Pada post sebelum ini (pada blog ini), kita telah mempelajari mengenai bunyi, di mana terdapat sumber bunyi, garis normalnya, dan bunyi pantulnya. Nha, pada cahaya sendiri juga mengenal cahaya datang, garis normal, dan cahaya pantul, di mana antara cahaya datang dan garis normal mementuk sudut yang besarnya sama dengan sudut yang dibentuk oleh cahaya pantul dan garis normal.

            Pembuktian bahwa cahaya dapat dibiaskan adalah ketika kita memasukkan sedotan ke dalam air minum (air putih, teh, jeruk dan lain sebagainya) maka sedotan tersebut akan terlihat bengkok. “Untuk penjelasannya dapat dilihat pada judul pos yang lain” 

 Sumber gambar : www.sridianti.com

Selain sifat tersebut, sebenarnya cahaya juga dapat menembus benda bening seperti halnya kaca. Hal tersebut dapat kita buktikan menggunakan lampu senter. Sebelumnya letakkan sebuah objek atau mengajak seorang teman untuk berdiri di balik kaca jendela rumah pada jarak tertentu. Lalu lampu senter yang telah dinyalakan kita arahkan ke objek atau teman kita melalui kaca jendela. Apakah lampu senter tersebut dapat mengenai objek atau teman kita yang berada di balik kaca jendela? Nha, hal tersebut membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening.  

Sumber : http://drzpost.com

            Bisa juga kita membuktikan dengan cara menggunakan gelas kaca bening. Hampir sama dengan percobaan tadi, senter yang telah menyala kita arahkan ke gelas kaca bening. Lalu coba kalian letakkan salah satu tangan ke tempat cahaya senter mengarah. Apakah cahaya senter tersebut dapat mengenai tangan kita? Ya, tentu saja. 

Daftar Pustaka