- Kasih -


我是a f_.man thinking: W 昨天是今天result,和 W今天是明天rst,enjoy n make t'有意思day, cause f_.,sometimes forget it.Butidn'twantf_. :happy 加油!Pkh. 3: 11


Senin, 06 Oktober 2014

Scorpionfly – Lalat atau Kalajengking???

         
 
Gambar Scorpionfly
 Sumber : ural-japan    

      Scorpionfly atau yang sering disebut lalat kalajengking dalam bahasa Indonesia adalah hewan yang sangat unik dan menarik. Disebut dengan lalat kalajengking karena hewan ini memiliki sayap (sehingga dapat terbang seperti lalat) dan memiliki bagian tubuh yang mirip dengan kalajengking, yaitu “ekor” (metasomal segments dan telson). Walaupun memiliki bagian tubuh seperti kalajengking (metasomal segments dan telson), Scorpionfly tidak memiliki racun dan tidak dapat menyengat. Oleh karena itu Scorpionfly tidak berbahaya.
Gambar Scorpionfly
 Sumber : treknature
       Nama ilmiah Scorpionfly adalah Panorpa communis. Adapun klasifikasi Scorpionfly adalah sebagai berikut :

Kingdom         : Animalia (Hewan)
Filum               : Arthropoda (Hewan dengan kaki berbuku-buku)
Kelas               : Insekta (Serangga)
Ordo                : Mecoptera (Sayap panjang)
Famili              : Panorpidae
Genus              : Panorpa 
Spesies            : communis

          Dari klasifikasi di atas, terlihat bahwa Scorpionfly termasuk ke dalam kelas insekta (serangga). Mengapa demikian? Ya, karena Scorpionfly memiliki ciri-ciri serangga. Lalu, apa ciri-ciri dari serangga itu? Apa Anda masih ingat ciri-ciri serangga? Em,... kalau Anda lupa, berikut merupakan ciri-ciri serangga :
  • Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu caput (kepala), toraks (dada), dan abodemen (perut).
  • Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang (enam buah kaki atau hexapoda ( hexa = enam, podos = kaki )).
  • Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap. Akan tetapi Scorpionfly sendiri termasuk serangga bersayap.   
  • Alat pernapasan berupa trakea.  
  • Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
  • Memiliki sistem peredaran darah terbuka.  
  • Organ kelamin insekta berumah dua (terdapat insekta jantan dan insekta betina). 
  • Alat kelamin terletak pada segmen terakhir dari bagian abodemen. 
  • Fertilasi terjadi secara internal (di dalam tubuh).  
  • Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.


~ Kembali ke Scorpionfly ~

Umumnya Scorpionfly memiliki warna tubuh hitam dan kuning, sedangkan bagian kepala dan ekor berwarna kemerahan. Scorpionfly dewasa memiliki lebar sayap sekitar 35 milimeter (1,4 inci). Jumlah sayap Scorpionfly ada empat buah. Kepala Scorpionfly memanjang ke paruh atau mimbar dengan mulut terletak di bagian ujung. Terdapat sepasang antena pada bagian caput (kepala). Mata Scorpionfly terlihat menonjol pada bagian caputnya. Organ genitalia eksternal Scorpionfly jantan menyerupai sengatan kalajengking, sedangkan Scorpionfly betina tidak memiliki organ tersebut. Genitalia eksternal Scorpionfly jantan tersebut digunakan untuk memegang betina pada saat kawin. Berikut adalah gambarannya :


Adapun perbedaan antara alat kelamin Scorpionfly jantan dan Scorpionfly betina adalah sebagai berikut : 

Struktur Genitalic Scorpionfly Jantan :
Secara fungsional, struktur genitalic jantan dapat dibagi menjadi dua yaitu interkoneksi dan grasping structures. Penis Scorpionfly Jantan digunakan untuk menghubungkan ke alat kelamin betina selama kopulasi.
 Sumber : journal.pone.0074781.g004
Bola kelamin dari Scorpionfly Jantan terdiri dari epandrium (tergum IX), hypandrium (sternum IX), dan alat kelamin. Alat kelamin terdiri dari pasangan gonopods lateralis dan valved penis pusat (Angka 4 dan 5). Gonopod ini dua-tersegmentasi, yang terdiri dari gonocoxite basal dan gonostylus distal.
     Struktur Genitalic Scorpionfly Betina :

(A)    segmen abdomen VIII-XI, pandangan lateral. (B) segmen abdomen IX-XI, lihat ventral. (C) piring Genital, lihat ventral. (D) sama, lihat ekor, panah menunjukkan pori sanggama (orifice duktus spermathecal).

Pelat genital adalah struktur sangat sclerotized, terdiri dari pelat utama dan sumbu. Pelat utama meluas ke belakang, membentuk dipasangkan lengan posterior (Gambar C). Pada sumbu, saluran spermathecal adalah tetap dalam alur midventral dan tidak teratur berbentuk kelamin pori terletak medial di ujung posterior (Gambar D). Pelat genital dapat berbaring untuk menghubungkan pori sanggama dia ke phallotreme penis laki-laki.
Scorpionfly mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), mulai dari telur, lalu berubah menjadi larva, kemudian menjadi pupa (kepompong), kemudian menjadi imago. Scorpionfly meletakkan telurnya di dalam tanah. Telur tersebut akan berubah menjadi larva. Larva Scorpionfly menyerupai ulat dengan panjang hingga 20 milimeter, memiliki tiga pasang kaki toraks, dan delapan pasang proleg. Berikut merupakan gambaran dari metamorfosis Scorpionfly :  

Sumber Gambar : www.treknature.com
Sebagian besar spesies Scorpionflies adalah omnivora, sehingga mereka memakan beberapa bahan tanaman (seperti serbuk sari dan nektar) dan serangga mati atau melemah. Habitat Scorpionfly berada di lingkungan lembab (sekitar perairan) seperti rawa, di sekitar gunung, dan daerah pesisir.
Gambar Scorpionfly Makan
Sumber : en.wikipedia.org 

Berikut alamat web mengenai video Scorpionfly :
https://www.youtube.com/watch?v=TH9yFQXmlik


Referensi
Gwynne DT (2008) Sexual conflict over nuptial gifts in insects. Annu Rev Entomol 53: 83–101. doi: 10.1146/annurev.ento.53.103106.093423
Ma N, Zhong W, Hua BZ (2010) Genitalic morphology and copulatory mechanism of the scorpionfly Panorpa jilinensis (Mecoptera: Panorpidae). Micron 41: 931–938. doi: 10.1016/j.micron.2010.07.008
Sauer KP, Lubjuhn T, Sindern J, Kullmann H, Kurtz J, et al. (1998) Mating system and sexual selection in the scorpionfly Panorpa vulgaris (Mecoptera: Panorpidae). Naturwissenschaften 85: 219–228. doi: 10.1007/s001140050487
Vahed K (1998) The function of nuptial feeding in insects: review of empirical studies. Biol Rev 73: 43–78. doi: 10.1017/s0006323197005112
www.uky.edu

www.ento.csiro.au

www.hsu.edu



 

3 komentar:

  1. Spesies langka.!


    Visit : http://www.herbalonlinetop.com/2015/09/pengobatan-tradisional-untuk-sakit-tenggorokan.html

    BalasHapus
  2. https://nugrahascience888.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. NaFaS NuSA ready beberapa macam tanaman karnivora nih. ☺☺☺ Monggo, silakan, bagi yang hendak mencoba atau menambah koleksi tanaman karnivora. Link sebagai berikut yak,... :

    》Drosera Humpty Doo (TANAMAN HIDUP) - Drosera Merah - Humpty Doo Sundew
    https://tokopedia.link/UlrzRQ2Hghb di toko NaFaS NuSA

    》Filiformis Sundew (TANAMAN HIDUP) Drosera Filiformis Pemakan Serangga
    https://tokopedia.link/vIvetXnZqhb di toko NaFaS NuSA

    》VFT Red Dentate - Venus Fly Trap Red Dentate - VFT Merah (Red)
    https://tokopedia.link/dK9mUzTSIgb

    》Drosera Indica - Tanaman Pemakan Serangga
    https://tokopedia.link/PpghL6fMPgb

    》UG - Utricularia graminifolia (Daun Darat) - Grass Leaved Bladderwort
    https://tokopedia.link/4dp1NckMPgb

    》Omisa Sundew (Drosera Omisa) atau Gemmae Omisa Sundew
    https://tokopedia.link/2MukJs2QKgb

    》Drosera Capillaris L.L. - Tanaman Pemakan Serangga - Capillaris Sundew
    https://tokopedia.link/hdA7w04LPgb

    》Drosera Adelae - Adelae Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
    https://tokopedia.link/cqowPDXBpgb

    》Drosera Sessilifolia - Sessilifolia Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
    https://tokopedia.link/6Ngnjf6QKgb

    》Drosera Adelae Red - Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
    https://tokopedia.link/VPBlxtzMPgb

    BalasHapus