Organisme – Flora (Plantae/ Tumbuhan) - Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

 

Gambar Galaksi

Berbagai macam organisme hidup di dunia ini. Organisme-organisme tersebut sangat banyak, beraneka ragam (bervariasi), dan diciptakan dengan keunikannya masing-masing, mulai dari bentuk, ukuran, warna, serta manfaatnya. Karena beberapa faktor, belum semua organisme yang ada di dunia ini dapat diidentifikasi. Untuk mempermudah mengenali organisme yang begitu banyak, maka dilakukan suatu pengelompokan (klasifikasi). Dasar dari klasifikasi itu sendiri adalah persamaan dan perbedaan. Dari persamaan dan perbedaan tersebut, terbentuklah sistem klasifikasi 2 kingdom, 3 kingdom, 4 kingdom, 5 kingdom, bahkan 6 kingdom. Dalam klasifikasi tersebut terdapat tingkatan-tingkatan, atau sering disebut dengan takson. Adapun tingkatan klasifikasi (takson) dari yang paling umum ke khusus adalah : Domain, Kingdom, Filum (untuk hewan)/ Divisi (untuk tumbuhan), Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.

Plantae terdiri dari beberapa divisi. Salah satu divisi plantae adalah tumbuhan paku (Pteridophyta). Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 jenis tumbuhan paku di dunia ini. Dari jumlah tersebut, kawasan Indonesia diperkirakan memiliki tidak kurang dari 1.300 jenis. Tumbuhan paku hidup di tempat lembab. Di Indonesia, tumbuhan paku sering dijumpai hidup di tanah (Terestrial), epifit (menempel) pada tumbuhan lain, seperti aren, ki hujan, cemara, dan asam. Ada tumbuhan paku yang hidup di tempat terlindung, ada pula yang hidup di tempat terbuka.

Gambar Tumbuhan Paku Epifit

Sumber : Kaskus

 Gambar Paku Terestrial 

          Bentuk daun tumbuhan paku bermacam-macam. Ada yang bergerigi pada bagian tepi, ada yang tidak, ada yang majemuk dan ada yang tunggal, ada yang meruncing dan ada pula yang lonjong. Helaian daun tumbuhan paku secara menyeluruh sering disebut dengan ental. Ental tumbuhan paku tersebut ada yang mandul dan ada yang subur. Dikatakan mandul karena pada ental tersebut tidak ditemukan/ terdapat sorus, demikian sebaliknya. 

Pada umumnya tumbuhan paku dicirikan dengan pertumbuhan pucuk yang melingkar dan terdapat bintik-bintik pada permukaan daun bagian bawah. Bintik-bintik pada permukaan daun bagian bawah tersebut pada dasarnya merupakan sorus, di mana kotak-kotak spora (sporangium) berkumpul.

Gambar Sori (Sorus=Tunggal) pada Bagian Bawah Daun Tumbuhan Paku

Sporangium tersebut berisi spora yang berukuran kecil dan dalam jumlah yang banyak. Bila sporangium pada tumbuhan paku pecah, maka spora-spora yang menyerupai tepung akan menyebar (terbang terbawa angin). Bila spora tersebut mendarat di tempat yang sesuai, maka spora tersebut akan berkecambah dan tumbuh sebagai protalium. Berikut merupakan gambaran siklus hidup tumbuhan paku :

 

 Siklus Hidup Tumbuhan Paku 

Ciri-ciri tumbuhan paku yang lain adalah :

• Daunnya berklorofil (ditandai dengan warna hijau pada daun).
• Bersifat autotrof “dapat membuat makanannya sendiri” (karena dapat berfotosintesis).
• Menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan generatif.
• Merupakan organisme multiseluler.
• Organ akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan (Cormophyta).
• Sudah mempunyai berkas pembuluh angkut (xilem dan floem).
• Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
• Fase sporofit lebih dominan daripada fase gametofit.

         Tidak semua batang tumbuhan paku terlihat jelas. Hal tersebut disebabkan karena beberapa tumbuhan paku, terutama jenis paku tanah, memiliki batang yang tumbuh sejajar dengan tanah. Batang tersebut sering disebut dengan rhizoma.Rhizoma sering ditutupi oleh rambut atau sisik. Pada rhizoma inilah tumbuh akar-akar tumbuhan lumut. 

 Gambar Rhizoma

 Sumber : crawlingsky