Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan tiga point berikut :
- Kalor merupakan bentuk energi
yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah.
- Kalor dapat mengubah suhu suatu
benda benda
- Kalor dapat mengubah wujud zat
|
Sumber : lazada.co.id |
Sejak masih kanak-kanak, untuk menyatakan panas
atau dinginnya suatu benda/ zat, sering kali digunakan kata-kata seperti sejuk, dingin,
hangat, panas dan lain sebagainya. Dengan menggunakan indera peraba (kulit), semakin
panas suatu objek/ benda/ zat/ cairan, maka semakin tinggi temperatur objek/ benda/ zat/ cairan tersebut, demikian pula
sebaliknya. Hal tersebut merupakan perkiraan secara kuantitatif. Oleh karena
itu, seringkali suhu didefinisikan sebagai ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau
benda.
|
Sumber : amaliame.com |
Berbeda dengan suhu, kalor (panas)
merupakan salah satu bentuk energi, sehingga dapat berpindah dari satu sistem
ke sistem yang lain (karena adanya perbedaan suhu). Sebaliknya, setiap ada perbedaan
suhu antara dua sistem maka akan terjadi perpindahan kalor. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
menuju suhu rendah pada saat bersinggungan. Sebagai contoh, es yang dimasukkan ke
dalam gelas berisi air panas, maka es akan mencair dan air menjadi dingin.
Karena ada perbedaan suhu antara es dan air maka air panas melepaskan sebagian
kalornya sehingga suhunya turun dan es menerima kalor sehingga suhunya naik
(mencair). Adapun perubahan-perubahan wujud zat dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keterangan :
- Mencair
(melebur) : adalah perubahan
wujud zat dari padat menjadi cair.
- Membeku
: adalah perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat.
- Menguap
: adalah
perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
- Mengembun
: adalah perubahan
wujud zat dari gas menjadi cair.
- Menyublim
: adalah perubahan
wujud padat menjadi gas.
- Menghablur/ mendeposisi :
adalah yaitu perubahan wujud zat dari gas ke
padat.
Dari
perubahan-perubahan wujud zat di atas, pada dasarnya hanya membutuhkan atau
melepaskan energi. Ketika membutuhkan energi (kalor), maka dapat dikatakan
bahwa zat tersebut untuk mengubah wujudnya memerlukan kenaikan energi yang
ditandai dengan naiknya temperatur. Sedangkan ketika melepaskan energi (kalor),
maka temperatur zat tersebut akan turun (lebih rendah dari semula). Dari perubahan-perubahan
zat di atas itu sendiri, yang memerlukan kalor (menyerap kalor) adalah
peristiwa mencair, manguap, dan menyublim. Sedangkan perubahan zat di atas yang
melepaskan kalor adalah peristiwa mengembun, membeku, dan menghablur.
Pada perubahan wujud zat, seperti halnya zat cair (air), besarnya kalor
(Q) yang diperlukan sebanding dengan masssa benda, bergantung pada kalor jenis,
dan sebanding dengan kenaikan suhu. Oleh karena hal tersebut, maka dalam
perubahan wujud karena naik ataupun turunnya temperatur pada zat cair, kalor
yang dibutuhkan, dirumuskan dengan :
Q = m. c. ΔT,
Di mana :
Q =
Kalor yang diperlukan/ dilepaskan (J)
m =
Massa zat (kg)
c =
Kalor jenis (J/ kg0C)
ΔT =
Kenaikan suhu (0C)
|
Gambaran perubahan wujud air Sumber : fatulilmi.com |
|
Adapun
gambaran perubahan wujud zat cair adalah sebagai berikut :
Es merupakan
bentuk padat dari air. Udara mempunyai suhu yang lebih tinggi dibanding es.
Ketika es berada di tempat terbuka, es akan menyerap panas dari udara di
sekitarnya. Pemanasan ini menyebabkan es mulai berubah wujud menjadi air. Jadi
es merupakan zat padat dan dapat berubah menjadi air apabila diberikan energi
kalor (panas). Pada waktu berbentuk padat, es dalam bentuk bongkahan kecil,
tetap akan berwujud bongkahan kecil. Hal itu menunjukkan bahwa ikatan partikel penyusun
es terikat kuat. Ditinjau dari materi penyusunnya (partikel penyusunnya) gerakan
yang terjadi sangatlah terbatas. Gaya-gaya tarik yang menyebabkan tetapnya
posisi antar partikel masih lebih besar, daripada energi panas yang diterima
oleh pertikel. Lalu, ketika menerima panas, partikel mulai bergerak semakin
cepat. Ikatanpun mulai mengendur. Akibatnya gerakan menjadi bebas. Es mulai meleleh.
Pada keadaan ini mulai terjadi perubahan wujud.
Pada saat
wujudnya mulai berubah menjadi cair, maka bentuknya mulai mengikuti tempatnya.
Karena berada pada bidang datar, maka es mulai menempati ruangnya. Pada
akhirnya setelah semua menjadi cair, maka bentuk es yang berubah menjadi air
akan mengikuti wadahnya. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri materi dalam wujud
cair. Selain mempunyai massa dan menempati ruang (memiliki volume), partikel
zat cair memiliki susunan yang lebih renggang daripada partikel zat padat yang
notabene hanya dapat melakukan rotasi/ vibrasi, tetapi pada materi cair,
partikelnya dapat bergerak walaupun dengan jarak yang tidak sangat renggang.
Jika wadah itu
dipanaskan dengan api, maka setelah mencapai suhu 1000C, akan mulai
berubah bentuk menjadi gas. Ikatan antar partikelnya semakin longgar hingga
akhirnya bila terus dipanaskan seluruhnya menjadi gas. Akibatnya air tidak ada
lagi berada di wadah, tetapi menguap menempati seluruh ruangan. Ditinjau dari
segi materinya, zat cair tersebut karena mendapatkan panas (energi)
mengakibatkan partikel-partikelnya dapat bergerak, tidak hanya secara vibrasi
maupun rotasi tetapi juga dapat bergerak secara translasi (berpindah posisi),
sehingga pergerakannya bebas. Jadi air dapat berubah menjadi uap air yang berwujud
gas, apabila diberikan energi kalor. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
energi kalor dapat mengubah suhu dan wujud zat.
Sebenarnya, pada
saat pemanasan zat cair di dalam sebuah wadah, terjadi beberapa macam
perpindahan kalor. Seperti halnya ketika praktikan memanaskan larutan garam
(dengan tujuan melakukan destilasi). Ketika praktikan memanaskan larutan garam
tersebut di dalam sebuah wadah (berupa elenmeyer) dengan menggunakan nyala api
dari bunsen, maka terjadi perpindahan panas secara konduksi pada wadah
(erlenmeyer) tersebut. Dari perpindahan panas secara konduksi tersebut, panas
terus disalurkan/ dipindahkan menuju ke larutan garam. Dalam larutan garam
sendiri akan terjadi perpindahan panas secara konveksi, di mana larutan yang
lebih dekat dengan pusat pemanasan akan memiliki suhu yang lebih tinggi
daripada larutan yang jauh dari pemanasan (larutan bagian bawah akan terasa
lebih panas daripada larutan bagian atas). Terlihat bahwa terdapat suatu aliran
pada larutan garam yang praktikan panaskan. Selain itu ada juga gelembung-gelembung
gas yang terbentuk dari pemanasan tersebut.
Panas akan
berpindah dari materi yang bersuhu tinggi ke materi yang bersuhu rendah. Oleh
karena itu maka akan terjadi suatu aliran-aliran partikel. Partikel-partikel
yang mengalir merupakan akibat dari perbedaan massa jenis zat. Seperti yang
kita ketahui, massa jenis zat merupakan masa tiap satuan volume. Ketika
volumnya semakin besar karena pemanasan, sedangkan massanya tetap, maka massa
jenis zat tersebut akan semakin kecil. Sesuai teori, maka partikel yang
mempunyai massa jenis kecil akan naik ke atas, sedangkan partikel yang
mempunyai massa jenis tinggi akan turun ke bawah (menjadikan aliran tadi). Berikut
merupakan gambarannya :
kalo boleh tau, ini sumbernya dari buku apa?
BalasHapusterima kasih
Waduh, mohon maaf Mbak "Ungu_Violet", itu tugas pembahasan praktikum. Jadi banyak sumber. Saya lupa dari mana saja. :)
BalasHapushebattt
BalasHapus:) :) (Y)
Everybody great. You too (y)
Hapushttps://nugrahascience888.blogspot.com/
BalasHapusNaFaS NuSA ready beberapa macam tanaman karnivora nih. ☺☺☺ Monggo, silakan, bagi yang hendak mencoba atau menambah koleksi tanaman karnivora. Link sebagai berikut yak,... :
BalasHapus》Drosera Humpty Doo (TANAMAN HIDUP) - Drosera Merah - Humpty Doo Sundew
https://tokopedia.link/UlrzRQ2Hghb di toko NaFaS NuSA
》Filiformis Sundew (TANAMAN HIDUP) Drosera Filiformis Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/vIvetXnZqhb di toko NaFaS NuSA
》VFT Red Dentate - Venus Fly Trap Red Dentate - VFT Merah (Red)
https://tokopedia.link/dK9mUzTSIgb
》Drosera Indica - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/PpghL6fMPgb
》UG - Utricularia graminifolia (Daun Darat) - Grass Leaved Bladderwort
https://tokopedia.link/4dp1NckMPgb
》Omisa Sundew (Drosera Omisa) atau Gemmae Omisa Sundew
https://tokopedia.link/2MukJs2QKgb
》Drosera Capillaris L.L. - Tanaman Pemakan Serangga - Capillaris Sundew
https://tokopedia.link/hdA7w04LPgb
》Drosera Adelae - Adelae Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/cqowPDXBpgb
》Drosera Sessilifolia - Sessilifolia Sundew - Tanaman Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/6Ngnjf6QKgb
》Drosera Adelae Red - Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
https://tokopedia.link/VPBlxtzMPgb