Sumber gambar : rigomelar27.files
Daya dukung alam merupakan
kemampuan alam untuk mendukung kehidupan. Daya dukung alam dapat berkurang
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemajuan industri
apabila tidak dibersamai dengan upaya pelestarian/ penjagaan/ pemeliharaan
alam. Menurut Whisnu Arya W., apabila terjadi kerusakan daya dukung lingkungan
melalui proses yang sangat lama, ratusan bahkan ribuan juta tahun, maka tidak
akan mungkin untuk ditunggu pemulihannya secara alami.
Secara umum, daya dukung
lingkungan dapat mengalami penurunan karena :
- Kerusakan Faktor Internal
Kerusakan ini berasal atau bersumber dari alam itu sendiri. Kerusakan ini sulit untuk dicegah karena merupakan proses alami yang terjadi pada bumi/ alam yang sedang mencari keseimbangan. Contoh kerusakan alam karena faktor internal adalah letusan gunung api yang merusak lingkungan sekitar, gempa ataupun pergeseran lempeng tektonik yang mengakibatkan dislokasi lapisan tanah, kebakaran hutan karena kemarau panjang, dan banjir besar, serta gelombang tsunami. Kerusakan karena faktor internal ini pada umumnya berlangsung sangat singkat, tetapi mengakibatkan dampak yang lama (Sering diterima sebagai musibah bencana alam)
- Kerusakan Faktor Eksternal
Kerusakan faktor eksternal ini diakibatkan karena ulah manusia dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan, kepuasan, kenyamanan, kekayaan dan lain sebagainya, yang mana melibatkan interaksinya dengan lingkungan baik secara langsung dan tidak langsung, dengan perasaan masa bodoh dengan lingkungan.
Quote : “Only when the last tree has been cut down; only when the last river has been poisoned; only when the last fish has been caught; only then will you find that money cannot be eaten."
Contoh
kerusakan daya dukung alam karena faktor eksternal adalah pencemaran air karena
limbah pertanian dan atau limbah industri, pencemaran tanah karena sampah dan
limbah-limbah buangan lain baik yang terdegradasi maupun tidak terdegradasi,
pencemaran udara karena asap rokok dan atau asap kendaraan dan atau asap
pabrik, penggundulan dan eksploitasi hutan, penambangan untuk mengambil
kekayaan alam di dalam bumi, penutupan tanah dengan semen, pembangunan yang
tidak terkendalai dan tidak sesuai dengan etika dan pembangunan berwawasan
lingkungan dan lain sebagainya.
Sumber Gambar : 4bp.blogspot