Jagad raya adalah alam semesta yang sangat luas (tidak terukur), mencakup seluruh benda-benda ruang angkasa yang tidak terhitung banyaknya. Jagad raya tidak hanya terdiri dari planet, bintang, debu, gas, komet, meteorid, satelit, tetapi juga objek-objek lain yang sampai sekarang belum dapat teridentifikasi. Hebat sekali bukan Sang Pencipta? Manusia tentu saja tidak dapat menyelami semuanya. Ketika menjalani hidup, tentu saja manusia tidak dapat memahami keseluruhan objek (materi) yang ada di jagad raya ini. Untuk memahami sebuah objek saja mungkin juga mengalami kesulitan. Bagaimana tidak? Coba saja seseorang mempelajari dan memahami satu orang saja yang berada di dekatnya. Mungkin selama hidupnya pemahaman tersebut belum mencapai ketuntasa. Ya, mulai dari mempelajari sel, jaringan, organ, sistem organ, energi, bahkan lagi sampai pada molekul, unsur, senyawa, serta atom-atom yang berada pada diri seseorang tersebut. Jumlah sel, nama sel, letak sel, fungsi, struktur sel, kegunaan setiap bagian struktur sel, ikatan kimia yang menyusun, ......... dan masih banyak lagi.
Jagad raya tersusun dari ber...... galaksi. Saya tidak bisa menyebutkannya secara pasti. Yang jelas galaksi-galaksi tersebut sangatlah banyak. Galaksi sendiri merupakan suatu kumpulan bintang-bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-benda langit lain yang membentuk pulau-pulau dalam ruang hampa jagad raya. Adapun ciri-ciri dari galaksi adalah sebagai berikut :
- Memiliki cahaya sendiri, bukan cahaya flourensi (cahaya pantulan).
- Mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang selalu mempunyai inti yang bercahaya pada pusatnya sehingga mudah untuk dikenali.
- Jarak antar galaksi adalah jutaan tahun cahaya.
- Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar Galaksi Bima Sakti.
Salah satu galaksi yang ada di jagad raya adalah Galaksi Bimasakti atau yang sering disebut dengan Milky Way (kabut susu). Galaksi ini ditemukan oleh Galileo dengan melihat pita cahaya difuse melalui teleskopnya. Galaksi Bima Sakti tersebut berbentuk piringan pipih, tersusun dari miliaran bintang (±100 miliar bintang).1 sekon cahaya = 3 x 108m=300.000 kmGalaksi Bima Sakti terlihat seperti memiliki enam buah lengan dengan dua buah lengannya berada pada pusat. Adapun kabut spiral yang berada paling dekat dengan Galaksi Bima Sakti adalah Galaksi Andromeda. Galaksi tersebut terletak pada jarak 2,2 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi Andromeda memiliki ±100 miliar bintang dengan diameter ± 200.000 tahun cahaya dan massanya ±300miliar Matahari. Adapun penggolongan galaksi berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut :
- Galaksi Tidak Beraturan (Merupakan galaksi dengan bentuk yang tidak simetris dan tidak memiliki bentuk dan ciri khusus. Contohnya adalah Galaksi Awan Magellan Besar dan Magellan Kecil.
Gambar Galaksi Magellan Besar
Sumber : apod.nasa.gov
- Galaksi Elips (Merupakan galaksi dengan bentuk elips seperti bola pepat pada ujungnya. Contohnya adalah Galaksi Ursa Mayor dan Galaksi Rasi Bintang Virgo.
Gambar The Cigar Galaxy (a starburst galaxy in Ursa Major)
Sumber : anesastronomynews.com
- Galaksi Spiral (Merupakan galaksi dengan bentuk spiral (bisa spiral normal, bisa spiral berpalang). Contohnya Galaksi Bima Sakti.
Gambaran Galaksi Bima Sakti
Sumber : Vid.docpenerbit
Sudah dijelaskan bahwa selain debu dan gas, galaksi terdiri dari bintang-bintang. Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri (akibat dari suhu yang sangat tinggi. Salah satu contoh bintang adalah Matahari. Suhu permukaan Matahari kira-kira 6.0000C dan titik tengahnya 20.000.0000C. Ketika kita melihat langit pada saat malam hari, terkadang kita melihat beberapa bintang yang terlihat lebih terang daripada yang lain dan membentuk suatu pola. Pola-pola tersebut merupakan rasi bintang. Ahli astronomi mengelompokkan rasi bintang menjadi 88 kelompok. Setiap rasi bintang diberi nama seperti Orion, Taurus, Scorpius, Leo, dan Virgo.
Gambar
Rasi Bintang
Sumber : www.lpi.usra.edu
Ada beberapa teori mengenai terbentuknya jagad raya. Teori –teori tersebut adalah sebagai berikut :
· Teori Ledakan Besar (Big Bang)Menurut teori ini, alam semesta bermula/ tercipta dari ledakan besar yang maha dahsyat (berawal dari keadaan panas dan padat) pada satu titik tunggal, berkerapatan tak terhingga, dan bervolume nol. Seiring berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang dan ruang yang memisahkan antara benda-benda langit juga ikut mengembang. Teori ini dikemukakan oleh Edwin P. Hubble. Menurut E.P. Hubble, sampai sekarang alam semesta masih mengembang dan membawa galaksi-galaksi saling menjauh.
Gambaran Big Bang
Sumber : Vid.docpenerbit
· Teori Keadaan Tetap (Steady State)Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus-menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya. Dalam model Keadaan Tunak (mantap), tidak ada bola api kosmik. Oleh karena itu radiasi latar bukan temperatur 3 K. Jika identifikasi radiasi tersebut benar, maka hipotesis ini salah.
· Teori Osilasi (Jagad Raya Mengembang)Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak ada awal dan tidak ada akhirnya. Alam semesta tidak konstan, melainkan terus berekspansi dimulai dari dentuman besar (Big Bang), kemudian beberapa waktu yang akan datang gravitasi mengatasi efek ekspansi ini sehingga alam semesta mulai mengempis. Pada akhirnya alam semesta akan mencapai titik koalisensi (gabungan) di mana temperatur dan tekanan tinggi akan memecah semua materi ke dalam partikel elementer (dasar) sehingga terjadi dentuman besar baru dan terjadi ekspansi lagi.
Galaksi Bima Sakti : https://www.youtube.com/watch?v=aNV1Q--R7-A
Misteri Galaksi Bima Sakti : https://www.youtube.com/watch?v=3odTeMg2wso